Friday 17 April 2020

RADIOLOGI RESPIRASI

PEMERIKSAAN PENUNJANG SALURAN NAPAS

FILM POLOS
sudut pandang standar yang digunakan adalah proyeksi posteroanterior ( PA), dengan bagian depan dada pasien berlawanan dengan film dan pancaran sinar-X diarahan pada punggung; posisi lainnya yaitu:

  • Lateral: mengetahui lokasi kelainan yang terlihat pada posisi PA
  • Anteroposterior (AP): digunakan untuk pasien yag sakit, karena adanya perbesaran sulit untuk menilai ukuran jantung pada proyeksi ini
  • Supine: berguna pada bayi dan pasien yang akit; tidak mungkin menilai ukuran jantung pada posisi ini
  • Tegak: mendeteksi gas di bawah diafragma pada kecurigaan perforasi viskus abdominalis

Proyeksi-proyeksi berikut jarang digunakan:
  • Obliq: berguna untuk memperlihatkan kelainan pleura, dinding dada, dan iga
  • Posisi apikal: pasien berdiri tegak dan bersandar ke belakang untuk memberikan pandangan bebas-tulang pada apeks paru
  • Ekspirasi: pneumotoraks akan tampak lebih jelas
  • Lateral dekubitus: efusi pleura yang sedikit atau efusi subpulmonal dapat diketahui lebih mudah dengan miring ke sisi yang terkena. namun demikian, pemeriksaan ultrasonografi merupakan pilihan yang lebih mudah.

COMPUTED TOMOGRAPHY (CT)
Computed tomography kini merupakan modalitas yang penting dan tidak tergantikan dalam mengevaluasi penyakit pada dada:
  • Memberikan detail yang sangat baik untuk melokalisasi dan membuat staging massa mediastinal dan neoplasma bronkial
  • Menilai daerah hilus untuk mengidentifikasi limfadenopati dan untuk membedakannya dari arteri pulmonalis yang terlihat
  • Memvisualisasi secara akurat massa pleura, plak dan cairan yang berhubungan dengan pajanan asbestos
  • Membantu diagnosis aneurisma aorta, diseksi aorta atau obstruksi vena kava superior
  • Menjelaskan riwayat lesi opak pada paru; mengidentifikasi adanya deposit seunder
  • Mendampingi biopsi paru
CT resolusi tinggi (HRCT) menggunakan potongan tipis degan ketebalan 1-2 mm pada interval 1-2 cm, digunakan untuk menilai penyakit paru parenkimal dan untuk memonitor perkembangannya, terutama pada:
  • Penyakit paru interstisial seperti fibrosis pulmonal
  • Bronkektasis yang menampakkan pelebaran bronkus dan perubahan kistik

ULTRASONOGRAFI
Pemeriksaan dada dengan ultrasonografi dapat menentukan adanya efusi pleura dan cairan terlokulasi. Ultrasonografi akan menempatkan dengan akurat cairan dalam jumlah yang sedikit untuk diaspirasi. Biopsi pada lesi pleur dapat dilakukan dengan panduan ultrasongrafi.

BIOPSI PARU
Setelah infiltrasi dengan anestesi lokal, sebuah jarum dimasukkan ke dalam massa yang ingin dibiopsi, untuk mendapatkan contoh jaringan. Biopsi sebaiknya tidak dilakukan jika terdapat kecurigaan malformasi arteriovenosa atau kista hidatidosa. Fungsi respirasi yang buruk juga merupakan kontraindikasi, karena pneumotoraks yang terjadi setelah biopsi dapat membahayakan pasien.

ISOTOP
Kombinasi pemindaian perfusi dengan makroagregat yang berlabel technetium-99m pada albumin manusia dan pemindaian ventilasi dengan gas radioaktif yang diinhalasi atau aerosol biasanya menghasilkan defek perfusi dan bukan defek ventilasi pada emboli pulmonal

ANGIOGRAFI PULMONAL
Angiografi pulmonal secara selektif dikateterisasi, baik melalui vena jugularis atau femoralis, dan kontras disuntikkan untuk memvisualisasi arteri pulmonalis dan sirkulasi vena. ini merupakan prosedur invasif dan sebaiknya hanya dilakukan jika angiografi pulmonal dengan CT tidak memuaskan.

MAGNETIC RESONANCE IMAGING (MRI)
Paru tidak dapat divisualisasi dengan baik dengan menggunakan teknik ini namun indikasi utama dari teknik ini adalah evaluasi massa mediastinum, diseksi aorta dan staging karsinoma bronkus, jika dicurigai terdapat invasi vaskular.

Dada Normal
  • ·       Bayangan hilus
    Secara normal disebabkan oleh arteri pulmonalis, hilus kiri lebih kecil dan sedikit lebih tinggi dibandingkan hilus kanan

    ·       Fisura horizontal
    Suatu bayangan ‘garis rambut’ berwarna putih yang memisahkan lobus kanan atau dan tengah dan meluas sampai hilus kanan, fisura ini tidak selalu terlihat

    ·       Bayangan jantung
    Atrium kanan terlihat sedikit di sebelah kanan tulang belakang torakal. Batas inferior dibentuk oleh ventrikel kanan dan batas kiri oleh ventrikel kiri

    ·       Diafragma
    Diafragma kanan biasanya lebih tinggi dibandingkan sisi kiri, walau kadang-kadang dapat terjadi sebaliknya

    ·       Trakea
    Berada pada garis tengah dengan bifurkasio setinggi T6. Trakea mengalami deviasi sedikit ke kanan setinggi tonjolan aorta

    ·        Lapangan paru
    Arteri intrapulmonal menyebar dari hilus pulmonal dan semakin mengecil menuju perifer memberikan sebagian besar gambaran paru, dengan komponen yang lebih kecil dari vena pulmonalis. Paru kanan dibagi menjadi 3 lobus: lobus atas, lobus tengah yang kecil dan lobus bawah. Paru kiri memiliki 2 lobus, bagian atas (termasuk lingual) dan bagian bawah.

Menilai film dada
Inspeksi film untuk menilai kekuatan pencahayaan (tulang belakang torakal bawah terlihat),film diambil saat inspirasi (diafragma setinggi iga ke-5 atau ke-6 di bagian anterior) dan rotasi (prosesus spinosus dari vertebra torakal bagian atas berada di tengah ujung medial dari klavikula).

Periksa sinar-X dada secara sistematis untuk memastikan bahwa semua daerah dada tercakup, tulang dan jaringan lunak paling baik ditinggalkan di bagian akhir. Tetap lakukan secara rutin namun dengan latihan mungkin saja untuk menilai langsung pada kelainan dan menggambarkan kelainan tersebut lebih dahulu: paru; bayangan hilus; bayangan jantung; mediatinum; diafragma; tulang dan jaringan lunak.




Paru
Lakukan pemindaian pada kedua paru, dimulai dari bagian apeks dan terus ke bawah. Bandingkan penampakan setiap zona dengan sisi lainnya. Satu-satunya bayangan yang terlihat secara normal,s elain fisura, pastilah berasal dari vascular, sehingga konsentrasilah untuk mencari bayangan homogen pada tiap area atau lesi massa. Mungkin lebih mudah untuk menjelaskan suatu opasitas di dalam suatu zona dan kemudian menentukan lobus paru.

Bayangan hilus
Merupakan tempat yang paling sering untuk limfadenopati dan karsiona bronkus, cari peningkatan densitas dan ketidakteraturan seperti pembesaran bayangan hilus

Bayangan jantung
Perhatikan ukuran dan bentuk jantung. Pembesaran ruang jantung tertentu sering sulit diidentifikasi, perhatikan dan berikan tanggapan pada ukuran jantung keseluruhan

Mediastinum
Nilai adanya lesi massa dan pergeseran mediastinum oleh trakea dan bayangan jantung

Diafragma
Sudut kostoferenikus harus terlihat jelas, lancip dan dalam. Sudut yang tumpul mungkin mengindikasikan adanya efusi pleura atau penebalan pleura lama. Permukaan bagian atas harus tegas. Ketegasan yang buruk sering menunjukkan adanya kelainan paru basal. Pendataran diafragma menunjukkan adanya hiperinflasi dan penyakit jalan napas obstruksi kronis.

Tulang dan jaringan lunak
Perhatikan bagian tepi film, perhatikan iga untuk mengetahui adanya fraktur atau deposit sekunder, penampakan bayangan payudara dan apakah telah dilakukan mastektomi, bagian bawah diafragma, bahu dan sebagainya

Berbagai jenis utama bayangan paru
Penampakan normal
paru tampak translusen dengan hanya meperlihatkan cabang-cabang arteri dan vena pulmonalis. tidak terdapat bayangan lain



Bayangan retikular/interstisial
bayangan ini dihasilkan ole penebalan jaringan di sekeliling alveolus, interstisial paru, dan divisualisasi sebagai pola percabangan linear yang halus atau kasar. berbagai kondisi yang biasa menyebabkan bayangan seperti ini adalah fibrosis paru dan pneumokoniosis

Bayangan nodular
Bayangan nodular dibentuk oleh lesi opak sferis diskret kecil berdiameter 1-5mm. Penyebabnya termasuk: Tuberkulosis milier, pneumokoniosis, sarkoidosis, neoplasma: karsinomatosis milier dari tiroid, melanoma dan sebagainya.

Konsolidasi
Konsolidasi dibentuk oleh adanya cairan yang menggantikan udara pada alveolus atau kadang oleh jaringan, menghasilkan suatu area dengan bayangan homogen yang konfluen. Bronkus dan beberapa jalan napas kecil yang paten seringkali masih dapat terlihat sebagai lusensi linier, ketika dikelilingi oleh alveolus yang terisi cairan, tanda ini dikenal sebagai bronkogram udara (air bronchogram)